Pemustaka

Meskipun Libur Panjang,Perpusda Tetap Buka

Walaupun sebagian besar Kantor/Dinas di Lingkup Pemda Kota Padang Panjang libur selama lima hari mulai Rabu sampai Minggu, tetapi Perpusda Padang Panjang tetap buka layanan pada hari Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu atau di tanggal 28 Juni, 30 Juni, 1Juli dan 2 Juli. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat untuk tetap bisa memanfaatkan layanan perpustakaan meskipun di hari libur. Perpustakaan hanya libur pada saat hari libur Nasional. Jadi untuk hari Kamis, 29 Juni yang merupakan hari Libur Nasional maka layanan Perpustakaan Daerah tutup.

Perpusda Padang Panjang membuka layanan di waktu libur ini dengan jam buka layanan mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.Dengan memberikan layanan di hari libur ini, diharapkan perpustakaan bisa dijadikan ruang publik sebagai media belajar dan bermain sehingga dapat menjadi salah satu tujuan rekreasi edukatif bagi masyarakat.

Perpustakaan Diserbu Puluhan ‘Tentara’, Kenalkan Dunia Literasi Sejak Dini

Sejak pukul 09.00 Wib puluhan ‘tentara’ cilik menyerbu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Padang Panjang, Senin (26/09/22). Murid-murid asal Taman Kanak-kanak Kartika ini berkunjung ke perpustakaan untuk mengenal lebih jauh dunia literasi.
Sudah menjadi rutinitas di perpustakaan daerah Padang Panjang sebelum anak-anak bermain di ruang permainan, mereka diajarkan membaca buku terlebih dahulu. Mereka mendengarkan cerita berjudul Harold yang Sombong yang dibacakan Rizky Zarti, Petugas Pelayanan Anak.
Usai menyimak cerita,tak berhenti sampai di situ, anak-anak berseragam ala tentara ini juga diajak menonton film edukasi anak layaknya berada di bioskop.
Kepala DPK Padang Panjang Yan Kas Bari,SE melalui Kabid Perpustakaan Dra.Hj.Tuti Abdul Rajab,MM mengatakan pihaknya antusias menyambut kedatangan murid dari TK Kartika ini. Dia menjelaskan, jadwal kunjungan rutin diagendakan setiap Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 Wib sampai 11.00 Wib.
“Kunjungan TK dan Paud serta siswa SD, SMP, atau SMA biasanya sekolahnya langsung bersurat kepada kami terlebih dahulu,” ujarnya disela-sela kegiatan.
Untuk mengenalkan perpustakaan secara umum, kata Tuti, anak-anak diajak membaca buku, bermain, dan menonton film edukasi. Tuti menuturkan dengan adanya program Nonton Film Edukasi jumlah pengunjung perpustakaan semakin meningkat. Bahkan dari kunjungan setiap sekolah akhirnya banyak yang mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan.


“Alhamdulillah adanya kunjungan seperti ini, kita kenalkan jam layanan perpustakaan. Jadi ke depannya mereka mengenal perpustakaan dan datang lagi bersama keluarganya,” ungkapnya.
Kepala Sekolah TK Kartika 1-12, Adriani,S.Pd mengatakan kegiatan belajar ke luar sekolah disambut antusias para muridnya. Selain bermain dan belajar di sekolah, pihaknya juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat di luar sekolah. Salah satunya perpustakaan.
“Terima kasih atas sambutan baik dari perpustakaan Padang Panjang. Karena sudah difasilitasi kepada anak didik kami agar suatu saat nanti mereka menceritakan kepada teman dan keluarganya sehingga turut mengajak ke perpustakaan,” pungkasnya. (*)

Edukasi Siswa dengan Gelar Nonton Bersama

DPK : Edukasi Siswa dengan Gelar Nonton Bersama

Sebanyak 180 siswa sangat antusias dan semangat menonton film, bukan sembarang film yang kali ini disaksikan para siswa, kali ini sangat istimewa karena film yang mereka di aula SMP Hikmah Padang Panjang adalah “Film Edukasi”.
Pemutaran Film Edukasi dilaksanakan pada malam minggu (3/9) yang merupakan bagian dari program pelayanan dan pengembangan budaya baca di Perpustakaan Daerah Kota Padang Panjang. Kegiatan nonton fim bersama tersebut bertujuan agar siswa mendapat pengetahuan baru dan lebih luas, lebih mengenal tanah air melalui budayanya, suku bangsanya dan bahasanya yang beragam, sehingga menanamkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.
Film dengan judul “Surau dan Silek” menjadi film pilihan yang menarik bagi para siswa karena mengangkat tema seputar persahabatan, Surau dan silek merupakan film keluarga yang mengangkat tradisi silat (silek) Minangkabau. Bercerita mengenai tiga sekawan anak laki-laki yaitu Adil, Kurip , dan Dayat yang berguru silek dari Rustam.Adil merupakan seorang yang berambisi untuk mengalahkan Hardi. Sosok Hardi yang kerap mengolok – olok Adil selama di sekolah membuat Adil terobsesi untuk mengalahkan Hardi dalam laga silek yang diadakan setiap 6 bulan sekali.
Awal petualangan mereka dimulai dari mencari seorang guru silek yang baru ketika Rustam memutuskan merantau dan meninggalkan murid – muridnya. Melalui Rani,ketiganya dikenalkan dengan kakek Djohar ,seorang pensiunan dosen yang dulunya seorang Jawarah Silek. Berkat bimbingan Djohar, mereka mengubah arah tujuan dari silek bukan untuk memenangkan kompetisi, paga diri ataupun menguruskan badan. Melainkan arti silek yang sebenarnya, wujud silek mencari kawan dan batin silek mengenal Tuhan.

Kepala Bidang Perpustakan,Dra.Tuti Abdul Rajab,MM dalam sambutannya pada pembukaan Pemutaran Film Edukasi mengatakan, bahwa ditengah kondisi zaman ini anak-anak kita diusia belia telah terpapar film-film yang tidak sesuai umur mereka, yang mana dalam usia tumbuh kembang ini sangat penting ditanamkan kebiasaan menonton film yang memberikan edukasi. “Sehingga mereka mempunyai wawasan berpikir yang lebih luas tanpa meninggalkan dunia mereka, dunia anak-anak yaitu dunia belajar,” ujarnya.

Tuti menambahkan “Disamping menonton film, para siswa juga diberikan pengetahuan yang lebih berdinamika agar dapat menumbuhkan karakter, rasa kesetiakawan dan lebih bertaqwa pada Sang pencipta,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah SMP Hikmah, Alvan Satria Shidiq,Lc mengapresiasi program nonton film edukasi bersama yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Padang Panjang. “Kami menyambut baik program yang dilaksanakan DPK ini, melalui program seperti ini siswa-siswa berkesempatan menyaksikan film yang memberikan pengetahuan yang luas, menanamkan cinta tanah air, mengenal aneka ragam suku, bangsa, dan budaya, mereka ini adalah tunas-tunas penerus bangsa yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mendidik mengasuh mereka menjadi Manusia Indonesia yang seutuhnya,” pungkasnya.