SEMINAR SASTRA INTERNASIONAL

 

SEMINAR SASTRA INTERNASIONAL
Tema: Sastra Merekatkan Persatuan Antarbangsa

JUMAT, 4 MEI 2018
AUDITORIUM MIFAN WATER PARK KOTA PADANG PANJANG

PEMBICARA:
Prof. Dr. Abdul Hadi WM
(Sastrawan/Budayawan Indonesia)
Judul Makalah: Estetika Puisi Religius

Rusli Marzuki Saria
(Penyair Indonesia, Penerima Sea Write Award 2017)
Judul Makalah: “Dunia Penyairan Sumatera Barat”

Asst. Prof. Dr. Phaosan Jehwae
(Universiti Fatoni [Fatoni University] Thailand)
Judul Makalah: “Keterampilan Jatidiri Bangsa Melayu Melalui Pantun di Patani, Selatan Thai”

Prof. Madya Dr. Rahimah Binti A. Hamid
(Universiti Sains Malaysia)
Judul Makalah: “Bacaan Heuristik dan Hermeneutik terhadap Sajak-Sajak Malaysia-Indonesia Terpilih”

Dr. Hjh Fatimah Hj Awg Chuchu
(Fakulti Sastera & Sains Sosial Universiti Brunei Darussalam)
Judul Makalah: Manifestasi Ciri Kepimpinan Muda Omar Ali Saifuddien Dalam Syair Perlembagaan Negeri Brunei

PEMBICARA UTAMA (KEYNOTE SPEAKER):
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi., MSc.
(Gubernur Sumatera Barat)
Judul Makalah: “Budaya Pantun, Budaya Melayu Serumpun”

MODERATOR:
Dr. Sahrul N, S.S., M.Si.
(Institut Seni Indonesia Padang Panjang)

SEMINAR SASTRA INTERNASIONAL

SEMINAR SASTRA INTERNASIONAL
Tema: Sastra Merekatkan Persatuan Antarbangsa

JUMAT, 4 MEI 2018
AUDITORIUM MIFAN WATER PARK KOTA PADANG PANJANG

PEMBICARA:
Prof. Dr. Abdul Hadi WM
(Sastrawan/Budayawan Indonesia)
Judul Makalah: (Masih dalam konfirmasi)

Rusli Marzuki Saria
(Penyair Indonesia, Penerima Sea Write Award 2017)
Judul Makalah: “Dunia Penyairan Sumatera Barat”

Asst. Prof. Dr. Phaosan Jehwae
(Universiti Fatoni [Fatoni University] Thailand)
Judul Makalah: “Keterampilan Jatidiri Bangsa Melayu Melalui Pantun di Patani, Selatan Thai”

Prof. Madya Dr. Rahimah Binti A. Hamid
(Universiti Sains Malaysia)
Judul Makalah: “Bacaan Heuristik dan Hermeneutik terhadap Sajak-Sajak Malaysia-Indonesia Terpilih”

Dr. Hjh Fatimah Hj Awg Chuchu
(Fakulti Sastera & Sains Sosial Universiti Brunei Darussalam)
Judul Makalah: (Masih dalam Konfirmasi)

KEYNOTE SPEAKER:
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi., MSc.
(Gubernur Sumatera Barat)
Judul Makalah: “Budaya Pantun, Budaya Melayu Serumpun”

MODERATOR:
Dr. Sahrul N, S.S., M.Si.
(Institut Seni Indonesia Padang Panjang)

Panduan Teknis Kedatangan Peserta Temu Penyair Asia Tenggara di Kota Padang Panjang

SELAMAT datang di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia, penyair-penyair Asia Tenggara.

Padang Panjang berbahagia menyambut kedatangan Tuan/Puan, Bapak/Ibu, Saudara/Saudari Penyair Asia Tenggara yang akan bermukim dan berkegiatan di Kota Serambi Makkah Padang Panjang pada tanggal 3-6 Mei 2018 mendatang.

Kami mengingatkan bahwa waktu kegiatan semakin dekat, dan semoga Anda telah mempersiapkan segala sesuatu keberangkatan, baik tiket, surat menyurat, paspor (khusus penyair luar negeri—red.) dan perbekalan lainnya yang Anda butuhkan selama di perjalanan.

Selamat datang peserta Temu Penyair Asia Tenggara.

Pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang memfasilitasi Anda berupa Akomodasi dan Konsumsi selama kegiatan. Seluruh penyair akan bermukim di rumah-rumah warga (homestay) di dua desa wisata andalan Kota Padang Panjang, yaitu Kubu Gadang dan Sigando.

Kami mengingatkan bahwa Kota Padang Panjang merupakan kota berhawa sejuk, sangat dingin di malam hari, sebab kota ini berada di kaki tiga gunung yang merupakan pasak bumi Ranah Minang, yaitu Gunung Tandikek, Singgalang dan Marapi. Kota ini juga sering diguyur hujan dan kabut.

Untuk itu, Anda diharapkan membawa jaket tebal, karena kegiatan akan berlangsung hingga malam hari. Selain itu, jangan lupa pula membawa obat pereda demam dan flu, sebab hawa dingin seringkali membawa penyakit, terutama bagi peserta yang tidak akrab dengan udara dingin.

Silakan menyesuaikan waktu kedatangan dan kepulangan Anda dengan Jadwal Kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara 2018 sebagai berikut:

KAMIS, 3 MEI 2018

Di hari ini, Panitia menyediakan 6 (enam) bus angkutan di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) di Kota Padang (secara administratif BIM masuk ke wilayah Kabupaten Padang Pariaman—red.). Bus menunggu Anda dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Di masing-masing bus ikut mendampingi 2 (dua) orang petugas panitia (Volunteer) yang akan menyambut Anda di kiri-kanan pintu kedatangan bandara. Mereka memegang Papan Nama bertulis TAMU TEMU PENYAIR ASIA TENGGARA. Volunteer akan membantu mengarahkan Anda ke bus angkutan di halaman parkir bandara.

Bandar Udara Internasional Minangkabau. (foto: the colour of indonesia.com)

Dari enam unit bus, 1 (satu) bus akan menunggu kedatangan peserta di jam penerbangan berikutnya hingga pukul 15.00 WIB. Setelah itu, bus terakhir bergerak ke Kota Padang Panjang dengan jarak tempuh perjalanan lebih kurang 2 (dua) jam dari Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM).

Selambat-lambatnya Anda tiba di Kota Padang Panjang—dari urutan bus terakhir—sekitar pukul 17.00 WIB. Panitia akan mengarahkan Anda ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang. Di sini lokasi Registrasi Peserta.

Setelah melakukan registrasi, panitia akan memasangkan ke pergelangan tangan Anda gelang kulit produk khas Padang Panjang. Anda juga menerima tas yang di dalamnya berisi: Buku Antologi Puisi Penyair Asia Tenggara (Epitaf Kota Hujan), Panduan Acara, Kokarde Peserta, Makalah Seminar Sastra, Pena dan Buku Catatan.

Setelah registrasi selesai, Anda diberi kesempatan beristirahat sejenak sebab perjalanan Anda dari kota asal tentu sangat melelahkan sekali. Di lokasi ini, Anda dapat mencuci mata dengan melihat-lihat koleksi buku dan koleksi Gallery Arsip Perpustakaan Daerah Kota Padang Panjang.

Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang. (foto: dok. panitia)

Pukul 17.30 WIB, Anda kembali ke dalam bus, untuk kemudian diantar ke lokasi penginapan. Penginapan Anda berada di Desa Wisata Kubu Gadang dan Sigando. Perjalanan ke lokasi penginapan lebih kurang 15 menit. Di desa wisata ini, Tim Panitia telah menunggu kedatangan Anda, menyambut Anda dengan gembira, serta menunjukkan rumah-rumah warga (homestay) yang akan menjadi tempat bermukim selama Anda mengikuti kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara di Padang Panjang.

Selamat rehat, selamat menikmati sejuknya air Padang Panjang yang dingin menusuk tulang. Jika Anda beruntung, di saat senja jatuh, dari pemukiman tempat Anda tinggal, Anda akan melihat indahnya panorama puncak Gunung Tandikek, Singgalang dan Marapi diselimuti kabut.

Pada pukul 19.00 WIB, Tim Panitia akan mengarahkan Anda untuk segera ke bus angkutan yang telah menunggu tak jauh dari lokasi tempat Anda bermukim. Anda akan dibawa ke Objek Wisata Mifan Water Boom, dan di lokasi ini Temu Penyair Asia Tenggara 2018 dibuka.

Sejumlah pejabat, tamu undangan, penyair, beramah tamah sembari makan malam menikmati masakan khas Padang Panjang. Di sela-sela itu, dalam suasana santai penuh keakraban, sejumlah pejabat akan memberi sambutan, dan penyair-penyair membaca puisi.

Tidak hanya itu, Anda juga disuguhi pertunjukan kesenian tradisi Minang yang menarik dan menghibur.

Malam ramah-tamah dan pembukaan Temu Penyair Asia Tenggara ini berlangsung hingga pukul 22.00 WIB, dan setelah itu Anda akan dibawa melihat keindahan Kota Padang Panjang di malam hari, sebelum kembali ke pemukiman tempat Anda tinggal di Sigando dan Kubu Gadang.

Selamat kembali ke penginapan. Selamat rehat, dan semoga mimpi indah…

JUMAT, 4 MEI 2018

Kegiatan hari ini dimulai pukul 07.00 WIB. Tim Panitia di Desa Wisata di Kubu Gadang dan Sigando, tempat Anda bermukim, akan mendampingi Anda sarapan pagi. Angin yang datang dari gunung di pagi hari menyejukkan rongga dada Anda, hiruplah.

Sehabis sarapan, Anda didampingi panitia kembali menuju bus angkutan. Bus membawa Anda ke lokasi Seminar Sastra di aula Mifan Water Park. Jarak tempuh lokasi acara dari pemukiman Anda sekitar 15 menit perjalanan.

Mifan Water Park, objek wisata wahana bermain air di Padang Panjang. (foto: pegipegi.com)

Seminar dimulai pukul 08.00 WIB. Enam pembicara (3 dari Indonesia, dan 3 dari luar negeri) akan tampil membentangkan kertas kerja (makalah). Panitia mohon maaf, nama-nama pembicara dan materi belum dapat kami umumkan, sebab sebagian pembicara masih dalam konfirmasi—nama-nama pembicara diumumkan kemudian.

Seminar akan dibagi dua sesi. Sesi pertama berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. Di saat jeda, peserta laki-laki direncanakan dibawa salat Jumat di Islamic Centre Padang Panjang, masjid termegah di Kota Serambi Makkah Padang Panjang. Masjid ini baru dibangun dan menjadi salah satu ikon Wisata Religi di Kota Serambi Makkah Padang Panjang.

Islamic Centre Padang Panjang. (foto: beritatransisi.com)

Sesi kedua dimulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Setelah sesi seminar usai, peserta dibawa ke halaman Pusat Dokumentasi Informasi dan Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), rumah gadang yang di dalamnya terdapat sejumlah koleksi buku-buku kuno, foto-foto Sumatera Barat tempoe doeloe, pakaian dan perkakas tradisional Minangkabau.

Di halaman rumah gadang yang megah ini, penyair-penyair Asia Tenggara membaca puisi, dengan lanskap gonjong Rumah Gadang PDIKM. Baca puisi hingga senja tiba.

Rumah Gadang PDIKM Padang Panjang. (foto: dok. panitia)

Sehabis itu, peserta didampingi panitia kembali memasuki bus, kemudian menuju lokasi penginapan di Desa Wisata Sigando dan Kubu Gadang.

Kegiatan malam hari dimulai pada pukul 20.00 WIB, berupa Malam Kesenian dan Panggung Baca Puisi Penyair Asia Tenggara. Acara dipusatkan di Desa Wisata Budaya dan Religi Sigando. Masyarakat Sigando menyambut Anda dengan pertunjukan kesenian tradisi anak nagari. Peserta yang bermukim di Kubu Gadang akan dijemput dan dibawa ke Sigando.

Ini malam keakraban. Penyair berbaur bersama masyarakat sembari menikmati musik, tari dan puisi.

Acara berlangsung hingga tengah malam. Jangan lupa memakai jaket, sebab acara berada di luar ruangan, di alam terbuka, dan tentu angin malam tidak baik untuk kesehatan.

Semoga Anda fit, sehat, untuk menyambut kegiatan esok harinya.

SABTU, 5 MEI 2018

Selamat pagi, dan semoga panggung seni dan baca puisi di Desa Wisata Budaya dan Religi Sigando berkesan bagi Anda.

Hari ini adalah puncak kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara dengan sejumlah acara yang cukup padat.

Bersamaan Temu Penyair Asia Tenggara, ada dua kegiatan akbar yang direncanakan panitia dan dikemas bersamaan dengan perhelatan sastra ini, yaitu: Pencanangan Padang Panjang Kota Literasi dan Pemecahan Rekor MURI penulisan puisi terbanyak tentang bahaya Narkoba.

Penyair Asia Tenggara diundang ikut menyaksikan dua perhelatan itu.

Pemecahan Rekor MURI penulisan puisi terbanyak dilakukan oleh seluruh pelajar SD, SMP, SMA/Sederajat Kota Padang Panjang. Tim MURI akan datang ke Padang Panjang. Penyair Asia Tenggara diajak mengunjungi beberapa sekolah bersejarah di Kota Padang Panjang untuk menyaksikan kegiatan itu, sekaligus membaca puisi. Pencatatan rekor MURI dimulai dari pukul 8.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Sehabis kegiatan itu, seluruh penyair, pelajar, dan masyarakat Kota Padang Panjang diundang ke Lapangan Bancahlaweh, di kaki Bukit Tui, mengikuti kegiatan Pencanangan Padang Panjang Kota Literasi. Direncanakan, Kepala Perpusnas RI melakukan pencanangan. Kegiatan ini sebagai wujud keseriusan Kota Padang Panjang mendukung Gerakan Literasi Nasional.

Di sela-sela kegiatan pencanangan Padang Panjang Kota Literasi, di panggung utama, dilakukan Peluncuran Buku Antologi Puisi “Epitaf Kota Hujan” yang merupakan karya Penyair Asia Tenggara. Penyair-penyair membaca puisi karya mereka khususnya yang tercantum di buku tersebut. Puisi-puisi di buku itu bertajuk Padang Panjang.

Buku Antologi Puisi “Epitaf Kota Hujan” karya Penyair-Penyair Asia Tenggara. (foto: dok. panitia)

Di lapangan ini juga disemarakkan dengan Pameran Buku dari Mobil Perpustakaan Keliling milik Perpustakaan Daerah 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Kegiatan berlangsung hingga sore hari, sebelum peserta kembali ke lokasi penginapan di Sigando dan Kubu Gadang.

Malam harinya, setelah makan malam, penyair yang bermukim di Sigando akan dibawa ke Desa Wisata Kubu Gadang.

Ini malam penutupan. Semua kegiatan dipusatkan di Kubu Gadang. Masyarakat Kubu Gadang menyambut Anda dengan sejumlah kesenian tradisi. Desa ini dikenal dengan olahraga anak nagari berupa Silek Lanyah, bersilat di dalam lumpur sawah. Malam itu, di bawah sorot sinar bohlam dan puluhan obor yang menerangi malam, Silek Lanyah dipertontonkan sebagai kenang-kenangan untuk Anda. Semoga berkesan.

Seni tradisi bela diri Silek Lanyah di Desa Wisata Kubu Gadang Padang Panjang. (foto: dok. kominfo padang panjang)

Di malam penutupan ini, penyair-penyair Asia Tenggara juga diundang membaca puisi. Pejabat-pejabat Kota Padang Panjang dan masyarakat yang hadir, juga diundang membaca puisi.

Acara berlangsung hingga larut malam.

MINGGU, 6 MEI 2018

Ondeh. Tidak terasa waktu cepat berlalu. Anda sudah berada di hari terakhir di Kota Padang Panjang.

Anda pun berkemas-kemas.

Di hari terakhir ini, panitia memfasilitasi sarapan pagi. Setelah itu, bus panitia menunggu Anda, dan Anda akan diantar kembali ke Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM), sebelum terbang kembali ke kota/negara asal Anda.

Masjid Asasi Nagari Gunuang, di Desa Wisata Budaya dan Religi Sigando. Masjid ini masjid bersejarah di Padang Panjang. (foto: kelurahansigando.wordpress.com)

Anda dapat berkoordinasi dengan panitia tentang jadwal penerbangan Anda guna penyesuaian jadwal tunggu bus yang akan membantu Anda ke bandara.

Duhai, selesai sudah. Kami mohon maaf, jika nanti selama penyelenggaraan kegiatan terdapat khilaf dan salah, janggal dan kurang, dari pelayanan kami, yang mungkin saja di luar kuasa dan kemampuan panitia. Namun begitu, kami berusaha semaksimal mungkin menyambut dan melayani Anda, agar Anda senang dan nyaman.

Kami berharap bertemu kembali di kegiatan silaturahmi sastra berikutnya, di Kota Padang Panjang, Ranah Minang. Salam takzim. Salam puisi, salam literasi.

Padang Panjang, 12 April 2018
PANITIA TEMU PENYAIR ASIA TENGGARA 2018

Email: forumpegiatliterasi@gmail.com

Mari Sukseskan Acara Temu Penyair Tingkat Asia Tenggara 2018

UNDANGAN TEMU PENYAIR ASIA TENGGARA 2018

PEMERINTAH Kota Padang Panjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang yang didukung Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang mengundang penyair-penyair Asia Tenggara untuk datang ke Kota Padang Panjang pada 3-6 Mei 2018 mendatang dalam kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara 2018.

Temu silaturahmi penyair-penyair Asia Tenggara ini akan disemarakkan sejumlah kegiatan, di antaranya: Seminar Sastra, Diskusi, Peluncuran Buku, Pembacaan Puisi di Situs-situs Sejarah di Padang Panjang, Malam Kesenian dan ‘City Tour’.

Pemerintah Kota Padang Panjang memfasilitasi akomodasi dan konsumsi untuk 300 penyair selama acara berlangsung (biaya transportasi dari daerah asal pergi-pulang di luar tanggungan panitia). Peserta dimukimkan di rumah-rumah warga dan menikmati kuliner serta atraksi kesenian tradisi masyarakat Padang Panjang.

Undangan mengikuti kegiatan ini diumumkan secara terbuka melalui seleksi penerimaan karya berupa puisi bebas kreatif dengan memasukkan diksi “Sejuk, Hutan, Hujan, Kabut, Gunung dan Padang Panjang” pada puisi yang ditulis. Kata-kata tersebut merupakan simbol alam Padang Panjang yang dikelilingi gunung-gunung, perbukitan dan udaranya berhawa sejuk.

Puisi diketik di komputer dengan ukuran kertas A4, jenis huruf Times New Roman, 12 pt, dan panjang naskah maksimal 1 halaman. Biodata dibubuhkan di bawah puisi dengan panjang biodata maksimal 5 (lima) baris ketikan.

Masing-masing penyair hanya diperkenankan mengirim 1 (satu) puisi terbaik untuk dikurasi oleh Tim Kurator yang terdiri dari: Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta), Iyut Fitra (Payakumbuh) dan Sulaiman Juned (Padang Panjang).

Naskah puisi dikirim ke email panitia: forumpegiatliterasi@gmail.com dengan Subjek Email: JUDUL PUISI_NAMA PENYAIR. Naskah diterima paling lambat tanggal 25 Februari 2018, pukul 12.00 WIB.

Buku puisi karya penyair Asia Tenggara ini diterbitkan dan diluncurkan pada acara puncak Pencanangan Padang Panjang Kota Literasi di Lapangan Bancahlaweh Padang Panjang, Sabtu, 5 Mei 2018, bersamaan dengan sejumlah kegiatan literasi yang melibatkan ribuan siswa Padang Panjang.

Demikian undangan ini disampaikan, dengan segala segala kerendahan hati Padang Panjang menunggu kedatangan penyair-penyair Asia Tenggara. Salam puisi, salam literasi!

Padang Panjang, 3 Februari 2018

DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KOTA PADANG PANJANG
FORUM PEGIAT LITERASI (FPL) PADANG PANJANG